Senin, 28 September 2015

Biografi Band Meshuggah

Meshuggah adalah sebuah band metal eksperimen dari Swedia, yang dibentuk pada tahun 1987. Meshuggah terdiri dari vokal Jens Kidman dan Fredrik Thordendal gitar, drum Tomas Haake, yang bergabung pada tahun 1990, dan ritem gitar Mårten Hagström, yang bergabung pada tahun 1994. Setelah kehilangan sejumlah basis, maka posisi tersebut telah diisi oleh Dick Lövgren sejak tahun 2004.

Pada album Destroy Erase Improve yang di rilis pada tahun 1995, Meshuggah menarik perhatian internasional, karena perpaduan dari tempo cepat death metal, thrash metal dan progressive metal. Sejak album Nothing mereka di tahun 2002, Meshuggah menggunakan delapan-string guitars dan downtuned, groovy riffs. Meshuggah telah dikenal untuk menjadikan semua lagunya yang kompleks, inovatif, penulisan lagu yang tepat, struktur dan poliritem. Majalah Rolling Stone telah memberikan julukan sebagai salah satu dari sepuluh band musik hardrock dan heavy metal paling penting dan sebagai band yang paling penting dalam musik metal oleh majalah musik Alternatif Press. Meshuggah telah menemukan sedikit kesuksesan, tetapi keberhasilan yang lebih signifikan adalah dalam musik underground ekstrim.


Genre(s)
Technical Post-Thrash Metal
Lyrical theme(s)
Future, Apocalypse, Chaos
Origin Formed in Current label Status
Sweden (Umeå) 1987 Nuclear Blast Records Active
Current line-up
Jens Kidman - Vocals (also Guitar 1987-1992, 2005, Bass 2005)
Fredrik Thordendal - Guitar, Backing Vocals (also Bass 1995-1997, 2001-2005, Keyboards 1998) (Fredrik Thordendal's Special Defects)
Mårten Hagström - Guitar, Backing Vocals (1992- ) (also Bass (1995, 2005)) (Barophobia)
Tomas Haake - Drums, Spoken Words (1989-) (Fredrik Thordendal's Special Defects, Barophobia)
Dick Lövgren - Bass (2004-) (Last Tribe, Cromlech, Frequency, Armageddon (Swe), Time Requiem, Nica Group)
Former/past member(s)
Bass:
Peter Nordin (1987-1995, also Vocals)
Gustaf Hielm (1995-2001, Session/Live 1995-1998) (Pain of Salvation, Non-Human Level, Dark Funeral)
Drums:
Niklas Lundgren (1987-1989)
Discography

Meshuggah EP, 1989
[1 review, 87%]
Ejaculation of Salvation Demo, 1989
All This Because Of Greed Demo, 1991
Contradictions Collapse Full-length, 1991
[2 reviews, average 80%]
None EP, 1994
[1 review, 90%]
Selfcaged EP, 1995
Destroy Erase Improve Full-length, 1995
[12 reviews, average 71%]
Hypocrisy / Meshuggah Split, 1996
[1 review, 90%]
The True Human Design EP, 1997
[3 reviews, average 82%]
Chaosphere Full-length, 1998
[18 reviews, average 81%]
Rare Trax Best of/Compilation, 2001
[1 review, 84%]
Nothing / Reroute to Remain Split, 2002
Nothing Full-length, 2002
[10 reviews, average 70%]
I EP, 2004
[12 reviews, average 68%]
Catch Thirtythree Full-length, 2005
[15 reviews, average 87%]
Nothing (2006 version) Full-length, 2006
ObZen Full-length, 2008
[14 reviews, average 77%]
The Singles Collection Best of/Compilation, 2009
Alive DVD, 2010
[1 review, 65%]
Official
Official Meshuggah Site
Meshuggah Forum
Meshuggah @ MySpace
Meshuggah @ Bebo

Labels
Mesuggah @ Fractured Transmitter Record Co.
Meshuggah @ Nuclear Blast USA
Nuclear Blast Europe @ Bebo

Official merchandise
Meshuggah Official Merch
Night of the Vinyl Dead
Meshuggah @ JSR Direct
IFmerch
Rockworldeast - Meshuggah Merchandise
Meshuggah @ Plastic Head

Fan site
Detailed discography @ musik-sammler.de
Meshuggah @ Mtuk Metal Zine

Tablatures
Meshuggah Tabs @ ultimate-guitar.com
GuitarProTabs @ mysongbook.com
Meshuggah @ MetalTabs.com
Tabs (guitar-pro, .txt) @ ZoneMetal.com
Meshuggah Tabs @ Tandjent
Meshuggah Tabs @ 911tabs.com

                             DOWNLOAD LAGUNYA DIBAWAH INI
Meshuggah - Obsidian (mp3)
Meshuggah - Rational Gaze (mp3)
Meshuggah - Perpetual Black Second
Meshuggah - Bleed (mp3)
Meshuggah - Humiliative (mp3)
Meshuggah - Destroy Erase Improve (album)

Indonesian Djentlemen – Kompilasi Berani Djent Indonesia

       Djent masih menjadi magnet yang sangat menarik bagi musisi beraliran progresif. Lebih menarik lagi, karena djent dapat dipadukan atau di-infuse ke genre musik lain untuk mendapatkan kombinasi yang paten. Namun, jika Anda masih mengira bahwa djent hanya didominasi oleh musisi luar negeri, oh Anda salah besar, karena kita pun memiliki segudang musisi djent andal. Dan seperti menjadi puncaknya, kini hadir album Indonesian Djentlemen yang merupakan kompilasi perdana bagi musisi solo, duo, dan juga band dari Indonesia pengusung aliran djent.

      Kehadiran album kompilasi ini pun juga terasa manis, karena bisa dibilang sebuah karya gerilya dari para punggawa djent di Indonesia untuk  mengumpulkan hasil karya teman-teman seperjuangan di belantara djent lokal. Ada 13 track di kompilasi ini, masing-masing dengan durasi dan tempo yang sangat bervariasi. Cukup padat untuk sebuah kompilasi secara indie. 
List lengkapnya sebagai berikut:
Beyond Infinity – Aurora Borealis
Arkha – Fatal Flaw
Odessa – Aerotitan
0Methiums – Ylaviastu
Orvius – Discarded Understanding
Cross Out – Limitless
Dunia – Ignition
Skilla – Torture
ProArdsJectile – Hectic
Lore From Thread – Madness
So Much Blessed – Starting All Over
Seis – Neurogenesis
The SWI Cover – A New World

       Mendengarkan kompilasi ini seperti mendengarkan sebuah mix-tape. Masing-masing track memberikan nuansa yang berbeda, baik secara gaya musik maupun sound-nya. Anda akan disuguhi permainan yang sangat variatif, mulai dari yang apik ala jazz, ada juga yang terbilang konservatif dalam metal, ataupun cadas dengan death core, hingga punk metal. Namun, semua itu tetap dalam koridor progesivitas djent. Sangat direkomendasikan menyimak kompilasi ini secara shuffling/random.

       Dari segi musikalitas dan teknis, terlihat beberapa yang menonjol dalam penggunaan breakdown dan chop yang atraktif, tapi ada juga yang cukup mainstream. Pemilihan sound dan mixing akhir juga terbilang unik pada setiap track, karena ada yang terbilang aman dan bersih, tapi ada juga yang berani dan raw/kasar. Kesimpulan akhirnya, album ini luar biasa positif karena secara mampu menggambarkan betapa variatifnya para musisi djent indie di Indonesia.

       Jika Anda tertarik untuk bergabung dengan Indonesia Djentlemen, atau Anda punya karya lagu yang layak untuk ikut kompilasi selanjutnya (yakin, semoga ada lagi! :p), kunjungi media berikut:

facebook group: www.facebook.com/groups/IndonesianDjentlemen
email: indonesiadjentlemen@gmail.com
twitter: @wibikurus
Bravo, Djentlemen Indonesia!

Whats Djent ?

     Djent adalah sub genre dari Progressive Metal kadang di sebut juga sebagai metal math. arti dari Djent sendiri adalah proses dari power chord yang sangat berat, dengan Tune gitar drop B - C . Kebanyakan di ambil dari power chrod di gitar 7 atau 8 senar, dan menggambarkan riff  yang elastic dan banyak singkupasi.  

    Djent mempunyai ciri khas power chord yang dalam,dengan teknik palm muting, di sertai virtuoso soloing, dan karakter dari Djent musik itu kompleks secara ritmik dan musikal.jadi yang denger harus sambil "kunyah" musik nya.

     Pada periode 2009-2010 di scene metal US (bagi yang intens mengikuti) sempat ramai istilah “Djent”. Perdebatan pun sempat terjadi, beberapa mengklaim bahwa jenis musik tersebut sudah ada lama, ada juga yang bilang bahwa djent baru saja lahir. Mana yang benar?
Kami pribadi sebelum mendengar term “Djent” sudah lama mendengarkan Meshuggah, dan mengkategorikan mereka sebagai band progressive-metal. Bahkan ketika pertama kali mendengarkan rilisan milik Gojira, kami juga langsung sontak berkata “Wah, band ini jelas-jelas terpengaruh oleh Meshuggah!”


     Kemudian pada tahun 2009 mulai bermunculan band serupa dengan kedua band di atas, dan membentuk their own genre, yakni “Djent”. Meshuggah sendiri disebut-sebut sebagai pionir dari djent dan juga yang pertama mencetuskan term tersebut.
Tapi apakah itu Djent? Kata djent sendiri berasal dari bunyi yang keluar ketika memainkan riff gitar stacatto pada bagian breakdown lagu (untuk heavy musics) yang senarnya di-drop rendah.
    Bagaimana dengan Chugga-chugga? Di scene hardcore pun pada akhir 90-an dan awal tahun 2000-an muncul  istilah chugga-chugga, dan ditujukan kepada band-band heavy-hardcore yang menggunakan pendekatan serupa seperti Djent untuk musik mereka.
Apa bedanya Djent dengan Chuga-Chugga?
Awalnya kami juga sempat bingung, namun setelah diteliti lebih lanjut, ternyata Djent lebih memiliki pendekatan progressive-metal; yang biasanya dilanjutkan dengan shredding lick-lick melodik dengan cepat, atau ditambahkan pula kord-kord jazz.
Sementara Chugga-chugga lebih mengutamakan pada ritem gitar saja, untuk bagian breakdown pada lagu mereka. Namun untuk senar gitar juga di-drop, sama seperti djent.
Djent di Indonesia? …

      Kami kurang tahu. Beberapa band deathcore lokal beberapa memang ada yang mengubah style mereka ke arah djent. Namun hingga kini memang belum ada band Djent yang betul-betul standout.

      Djent sendiri di scene luar sudah cukup dikenal, bahkan mendekati kata “populer”. Namun (seperti biasa) karena sudah ramai, maka bermunculan pula band-band “butut”.
Tren Djent pun memang berawal dari anak-anak deathcore yang ingin musik mereka lebih progresif, hingga banyak yang mulai mengarah ke sana. Masih ingat dengan tren band-band deathcore yang amburadul pada pertengahan 2000-an yang lalu? Padahal di awal kemunculannya pada akhir 90-an di Eropa, deathcore sangatlah cool. Mudah-mudahan djent ke depannya tidak bernasib sama..